Terkesan dengan keberagaman Indonesia, Paus Fransiskus: Majulah Bhinneka Tunggal Ika

Posted on
banner 336x280



Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat. Dalam kesempatan tersebut, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar juga memaparkan masjid tersebut, termasuk peninjauan bersama terowongan persahabatan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.

banner 468x60

Nasaruddin menggagas kondisi umat manusia dan agama di dunia yang sudah sewajarnya mendambakan kehidupan yang damai dan harmonis. Namun kenyataannya di berbagai belahan dunia masih terjadi konflik yang dipicu oleh berbagai hal.

Oleh karena itu, pertemuan dan dialog antar tokoh agama hari ini sangat penting untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan dan ancaman kerusakan lingkungan, kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2024).

Ia berkomentar, Masjid Istiqlal sendiri dibangun pada tahun 1961 dan dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban yang beragama Kristen Protestan. Hingga saat ini Masjid Istiqlal tidak hanya difungsikan sebagai rumah ibadah umat Islam saja.

“Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah umat Islam, tapi juga rumah kemanusiaan. “Siapa pun bisa masuk dan memanfaatkan Masjid Istiqlal, tentunya dengan ketentuan adat istiadat Masjid Istiqlal,” jelasnya.

Saat pertama kali tiba di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus sendiri mengunjungi Terowongan Silaturahmi sepanjang 38,3 meter, lebar 4,1 meter, dan tinggi 3 meter yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta. Dia juga mengucapkan beberapa patah kata saat melihat terowongan itu.

“Saya berdoa kepada pimpinan Tuhan, pencipta segala sesuatu, untuk memberkati semua orang yang melewati terowongan ini dalam semangat persahabatan, harmoni, dan persaudaraan,” kata Paus Fransiskus.

Sebagai komunitas umat beriman, kata Paus Fransiskus, kita tentu mempunyai tradisi keagamaan yang berbeda. Namun, ada tugas yang harus dijalankan bersama.

“Bantu semua orang melewati terowongan ini dengan mata terfokus pada cahaya. “Dengan cara ini, di akhir perjalanan kita akan bisa mengenali mereka yang berjalan bersama kita sebagai saudara lelaki atau perempuan yang dengannya kita bisa berbagi kehidupan yang saling mendukung,” ujarnya.

Paus Fransiskus berharap semua pihak bisa lebih terbuka untuk berdialog, khususnya antar umat beragama.

“Dan kami berharap ini menjadi simbol hidup berdampingan secara damai yang menjadi ciri khas Indonesia,” kata Paus Fransiskus.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *